Mikrokontroler
adalah suatu alat yang dapat mengontrol sistem-sistem elektrik maupun
elektronik yang menggunakan bahasa pemrograman untuk menjalankannya. Dewasa ini
banyak sekali jenis mikrokontroler yang terdapat di pasaran, salah satu
diantaranya adalah mikrokontroler keluarga AVR
yang dapat diprogram menggunakan bahasa C.
Penggunaan bahasa pemrograman yang relatif lebih mudah daripada bahasa assembler membuat mikrokontroler
keluarga AVR lebih banyak digunakan
untuk membuat sistem-sistem kendali yang kompleks.
Berdasarkan
datasheet, ATmega16 mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
·
Dilengkapi
saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port
D.
·
Terpasang ADC
(Analog to Digital Conventer) 10 bit sebanyak 8 channel.
·
Memiliki 3
buah timer/Counter dengan
kemampuan pembandingan dan CPU
yang terdiri dari 32 buah register.
·
Tegangan
operasi 2.7 V – 5.5 V pada ATmega 16L
·
Internal SRAM sebesar 1KB serta memori flash sebesar 16
KB dengan kemampuan read while write.
·
Dilengkapi Port
USART programmable untuk komunikasi serial.
Gambar 1. Konfigurasi
pin ATmega 16
Keterangan masing-masing pin adalah sebagai berikut:
a. Pin
10 merupakan input tegangan positif VCC pada mikrokontroler. Berdasarkan datasheet, tegangan pada mikrokontroler
ATmega16 yang diperbolehkan
adalah sebesar 5 Volt. Sehingga diperlukan ic regulator 7805.
b. Pin 11 dan 31 sebagai pin ground.
c. Pin
33 sampai 40 (Port A) merupakan pin
I/O dua arah. Dapat digunakan sebagai input
maupun output. Fungsi khusus dari Port A
adalah sebagai inputan ADC.
d. Pin
1 sampai 8 (Port B) merupakan
pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.
e. Pin
22 sampai 29 (Port C) merupakan pin
I/O dua arah dan pin khusus yaitu TWI, komparator analog, dan Timer
Osilator.
f. Pin
14 sampai 20 (Port D) merupakan pin
I/O dua arah. Bisa dijadikan input maupun output dan mempunyai fungsi
khusus yaitu untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler lain melalui transmitter dan receiver. Port D
juga dapat digunakan untuk keluaran PWM yaitu pada pin D.4
dan pin D.5
g. Pin
9 adalah reset. Reset merupakan pin yang
digunakan untuk me-reset
mikrokontroler ke kondisi semula.
h. Pin 12 dan 13 adalah XTAL 1 dan XTAL 2. Pin ini digunakan sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi intruksi
yang ada di memori. Semakin tinggi nilai kristalnya, maka semakin cepat
pula mikrokontroler tersebut dalam mengeksekusi program.
i.
Pin
30 adalah pin AVCC yang berfungsi
sebagai pin masukan tegangan untuk
ADC.
j. AREF
sebagai pin masukan tegangan referensi untuk ADC
0 komentar:
"Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"