Penyebaran HIV dan AIDS telah menginfeksi jutaan
orang di seluas dunia ini. Menurut WHO, sampai tahun 2006 sedikitnya ada
39.5 juta orang yang hidup dengan HIV dan setiap tahunnya bertambah sekitar 4.3
juta orang baru yang terinfeksi HIV dan ada 2.9 juta yang mati karena penyakit2
tertentu yang berkaitan dengan AIDS. Di beberapa negara tertentu, bahkan
kelajuan penyebaran HIV ini telah meningkat sampai dengan 50% atau lebih sejak
2004. Di tengah kebangkitan Pandemic ini, maka muncul juga mythos2 di
sekeliling penyakit ini, di antaranya adalah:
HIV sama dengan AIDS?
Hal ini adalah tidak benar. HIV (Humman
Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyebabkan kekebalan
seseorang menjadi tidak efisien lagi. Sama dengan virus influensa, herpes, dsb.
Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala2
penyakit, atau penyakit yang terjadi akibat tidak efisiennya kekebalan tubuh
karena digerogoti virus HIV. Jadi HIV adalah virusnya dan AIDS adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus itu. Semua AIDS pasti disebabkan oleh
virus HIV, tapi tidak semua orang yang terserang virus HIV akan mengalami AIDS.
HIV dapat tinggal di tubuh dalam waktu beberapa tahun tanpa menyebabkan sakit.
Seperti kita semua punya virus influenza, tapi tidak dengan serta merta kita
terkena sakit flu, hanya ketika tubuh kita lemah, virus tersebut menunjukkan
keperkasaannya.
Kesimpulannya:
Kalau kita 'ml' dengan orang yang mengandung virus HIV ditubuhnya, kemudian tertular, tidak dengan serta merta kita akan sakit AIDS. Perlu berbulan bahkan bertahun-tahun agar virus HIV tadi bisa menimbulkan AIDS tergantung stamina kita semua. Sangat menipu sekali kan?
Jadi jangan percaya secara fisik kalau orang tersebut seger buger montok lemu ginak ginuk lantas tdk mengandung virus HIV ini. Selalulah setia, atau gunakan kondom. atau kalau mau gonta-ganti pasangan tetapi tidak menggunakan kondom ya lakukan test HIV antibody terlebih dahulu.
Test HIV antibody tidak bisa dipercaya?
Diagnosa infeksi menggunakan antibody testing adalah
teknik yg sudah sangat dikembangkan di dunia kedokteran. Hasil HIV antibody
test lebih dari kebanyakan test-test penyakit infeksi baik dari segi
sensitivitasnya maupun kekhususannya. Sensitive karena mampu memberikan hasil
positive ketika orang yang ditest betul-betul positife terjangkit dan khusus
karena mampu memberikan hasil negatif bila orang yg ditest adalah bebas dari
virus HIV. Test ini mampu mengetahui adanya materi virus, antigens dan virus
itu sendiri di tubuh kita.
Kesimpulan:
Kalau kita merasa nggak yakin dengan diri sendiri atau calon pasangan hidup atau calon teman ml, maka lakukan test ini. Mungkin di lab-lab besar sudah bisa melakukan. Modal dikit lah guys,,,, daripada kena penyakit. ya gak?
AIDS dapat ditularkan melalui kontak kulit dengan orang yg terinfeksi?
Salah. Yang benar adalah seseorang nggak mungkin
tertular AIDS hanya karena bergaul dengan penderita HIV baik di sekolah,
kantor, tempat kerja. Seseorang nggak mungkin tertular hanya karena jabat
tangan, mendekap, cium pipi, Menggunakan toilet bersama, minum dari gelas yang
sama, terpapar batuk atau bersin dari si penderita AIDS.
Yang perlu mendapat perhatian adalah ketika kita melakukan ciuman mulut ke mulut dengan penderita, walaupun ludah sangat sedikit mengandung virus, tetapi bila ada luka terbuka di mulut karena sariawan, atau gusi terluka, maka resiko tertular akan menjadi lebih besar.
HIV tidak dapat ditularkan melalui oral sex?
Salah, walau disepakati bahwa oral sex lebih kecil
resikonya dalam menularkan HIV dibanding anal atau ******, tetapi kasusnya
sama seperti dalam ciuman mulut ke mulut. bila seseorang ber-oral-ria dengan
penderita, maka bila ada luka di mulut maka dimungkinkan virus HIV akan menular
melalui luka terbuka tersebut.
HIV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk?
gak bener nih guys,, ketika nyamuk mengigit
seseorang, mereka tidak menginjeksi darah dari korban sebelumnya ke dalam orang
baru tersebut, tetapi si nyamuk tadi menginjeksi ludah ke tubuh korbannya,
dimana ludah nyamuk amat sangat berbahaya karena mengandung berbagai virus
semisal malaria, DB, etc, untungnya virus HIV tidak dapat hidup di ludah
nyamuk.
Secara teoritis, kalau pas kita sial banget, maka
andai si nyamuk tadi habis ngisep darah penderita AIDS, dan dah kenyang banget,
kita teplok pas di kulit denga luka terbuka, dan darah dari nyamuk bertemu
dengan darah kita, maka dimungkinkan juga penularannya. Tapi hampir nggak ada
laporan sejauh ini, seseorang yg tertular AIDS karena gigitan nyamuk.
HIV dapat menular hanya pada kaum homosexual dan pecandu obat terlarang?
Anggapan yg berbahaya, karena HIV dapat menyerang
siapa saja, tanpa mandang, umur, jenis kelamin, ras, agama, sosial, orientasi
sex (straight, gay, bisex) dll. Memang adalah benar, anal sex meningkatkan
resiko tertular AIDS, tetapi kebanyakan hubungan sex melalui penetrasi dapat
membawa resiko. Jadi gunakan kondom untuk mengurangi resiko tersebut.
Seorang wanita yg terinfeksi HIV tidak bisa mempunyai anak?
Ini adalah anggapan yang salah pula. Ibu yg terkena
HIV tetap subur, meski kalau dah stadium lanjut, HIV bisa mempengaruhi si ibu
sehingga memperbesar resiko keguguran. Biasanya resiko penularan HIV ke orok
yang belum lahir adalah antara 15-30% tetapi hal ini bisa diturunkan ke 2-3%
bila si ibu mengikuti petunjuk dari dokter.
HIV tidak bisa menjadi AIDS karena secara alamiah tubuh akan membentuk antibody untuk melawan virus tersebut?
Anggapan ini jelas mengabaikan bukti-bukti bahwa
virus dapat bersarang di tubuh kita bertahun-tahun sebelum menunjukkan gigi
yang sebenarnya. Beberapa virus semisal cytomegalovirus,
Herpes simplex virus, dan Varicella
zoster dapat tidur bertahun-tahun setelah infeksi yang pertama dan begitu
saja aktif walau ada banyak antibody di dalam tubuh. HIV juga sangat diketahui
dengan baik mampu untuk melakukan mutasi untuk menghindari respons kekebalan
dari si penderita.
So Guys,,,,,
PLEASE!! berhati-hatilah karena
Virus HIV ada dimana-mana. Penularan terjadi karena adanya kesempatan, kemauan
dan kurang hati-hati. Gunakan kondom saat berhubungan seks, bawalah selalu
kondom di dalam dompetmu. Atau lebih baik kalau kamu mampu, SETIALAH SELALU
PADA 1 PASANGAN.
Oral
Seks Penyebab Kanker?
Tahukah anda bahwa aktivitas oral seks bisa
menyebabkan timbulnya kanker mulut? Sebuah penelitian dari The John Hopkins
University School of Medicine scientists menyebutkan bahwa aktivitas oral seks
merupakan salah satu cara berpindahnya human papillomavirus (HPV) yaitu virus
penyebab terjadinya kanker servik dari servik ke mulut yang bisa menyebabnya
munculnya kanker mulut.
Sebuah studi juga mengemukakan jumlah penderita
kanker mulut setiap tahun nya semakin bertambah selama sepuluh tahun terakhir
ini, bahkan melebihi penderita kanker testis dan kanker servik itu sendiri.
Rata-rata penderita tersebut adalah mereka yang berusia dibawah 45 tahun dimana
aktifitas seksual mereka sedang tinggi.
Pencegahan
Meski oral seks merupakan salah satu penyebab kanker
mulut namun anda tak perlu terlalu khawatir, karena resiko terjangkitnya kanker
mulut melalui seks oral masih terbilang rendah yaitu 1:10.000 orang. Sebaliknya
rokok masih manjadi faktor utama menyebab kanker mulut disamping alkohol.
Keduanya beresiko lebih tinggi 30 kali menyebabkan kanker mulut dibanding oral
seks. Namun ada baiknya anda tetap waspada, tetap setia dan tidak
bergant-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual merupakan cara terbaik
menghindari diri anda dari kanker mulut. Cara lainnya adalah dengan
terlebih dahulu memerikasaan diri anda dan pasangan ke klinik gigi dan gusi
untuk melakukan tes STD atau pengecekan kesehatan mulut untuk memastikan bahwa
anda atau pasangan tidak membawa virus HPV. Hal ini terutama dilakukan bagi
pasangan yang hendak menikah.
Vaksinasi
Vaksinasi juga merupakan alternatif pencegahan
terjangkitnya virus HPV, namun vaksinasi HPV hanya dilakukan untuk wanita
terutama wanita muda, sementara bagi pria hanya bisa melakukan vaksinasi
pencegahan kanker servik melalui suntikan yang dilakukan selama 6 bulan dengan
biaya yang terbilang mahal.
Riwayat Seksual Pasangan
Tidak yakin dengan riwayat seksual pasangan kadang
membuat anda tetap merasa tidak aman melakukan oral seks meski hasil tes
menyatakan bahwa anda berdua tidak membawa virus HPV. Untuk itu tidak ada
salahnya jika anda memakai pelindung atau kondom saat melakukan oral seks.
Meski cara tersebut bukan cara menyenangkan bagi kehidupan seksual anda dan
pasangan, namun play safe lebih baik dibanding pengobatan bukan?
Penanganan
Deteksi lebih dini terhadap kanker mulut dapat
memperbesar tingkat keberhasilan pengobatan. Waspada jika terjadi luka
disekitar membran mulut yang tak kunjung sembuh setelah tiga minggu, atau
munculnya benjolan-benjolan kecil disekitar mulut berwarna merah dan putih.
Segera hubungi dokter anda secepatnya jika anda mengalami indikasi
terjangkitnya kanker pada mulut anda.
Hubungan seksual pada usia di bawah 17 tahun
diketahui dapat merangsang tumbuhnya sel kanker pada organ kandungan perempuan,
karena pada rentang usia 12-17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang
aktif sekali.
Perlu diketahui, ketika sel sedang membelah secara
aktif (metaplasi), idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari
luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan.
Dengan adanya benda asing, termasuk alat kelamin
laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah yang
abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam
rahim.
Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat
mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks yang menyerang alat
kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke ******
hingga keluar di permukaan.
Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke
organ lainnya di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal,
paru-paru, lever, tulang hingga otak.
Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke
organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian. Penderita
stadium lanjut umumnya harus mengangkat organ alat kandungan dan kemungkinan
mempunyai anak menjadi tidak mungkin.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 100 jenis strain
virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Strain
yang terganas adalah tipe 16 dan 18. Gejala yang sering muncul pada penderita
biasanya timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi
pendarahan di bagian kemaluan ketika sedang tidak haid.
Oleh karena itu, dianjurkan agar kaum perempuan
menikah setelah berusia lebih dari 17 tahun dan menerapkan perilaku seksual
yang sehat. Selain itu, perlu juga dilakukan deteksi dini untuk mencegah
terjadinya kanker serviks stadium lanjut, salah satunya dengan melakukan tes
pap (pap smear).
0 komentar:
"Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"