Rabu, 25 Juli 2018

Teknik Pengolahan Video: Format Video

Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Video terdiri dari banyak gambar diam yang tersusun hingga jika gambar tersebut berganti-ganti dengan kecepatan tinggi dan dilihat oleh mata manusia akan tampak bergerak.

Kata video berasal dari kata Latin, “Saya lihat”. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape (kaset/pita video), dan juga perekam video dan pemutar video.

[perfectpullquote align="full" bordertop="false" cite="" link="" color="" class="" size=""]Video adalah rangkaian gambar yang berupa sinyal gambar elektromagnetik.[/perfectpullquote]



Pembuatan video diilhami dari konsep Motion Pictures Film (atau film gambar bergerak) yang sudah ada terlebih dulu (tahun 1889). Film macam ini dinamakan sebagai film seluloid. Gambar tertempel di dalam pitanya. Sementara video juga memiliki konsep yang sama dimana gambar dilekatkan ke dalam pita penyimpanan video.

Hanya saja, gambar yang disimpan oleh kamera video berbeda dengan gambar yang disimpan oleh pita film seluloid. Di dalam pita video, gambar ditrasfer ke dalam bentuk gelombang-gelombang transfersal yang sering disebut dengan “sinyal video”.

Sebuah video terdiri dari beberapa element yang dapat diuraikan sebagai berikut:


  • Frame Rate



Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dimainkan dengan cepat dan dilihat oleh mata manusia, maka gambar-gambar tersebut akan terlihat seperti sebuah pergerakan yang halus. Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame rate minimal sebesar 10 fps (frame per second) untuk menghasilkan pergerakan gambar yang halus. Film-film yang dilihat di gedung bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 fps, sedangkan video yang dilihat pada televisi memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps).



[perfectpullquote align="full" bordertop="false" cite="" link="" color="" class="" size=""]Frame rate digunakan sebagai format standar NTSC, PAL dan SECAM yang berlaku pada negara-negara didunia.[/perfectpullquote]




  • Aspect Ratio



Pixel aspect ratio menjelaskan tentang ratio atau perbandingan antara lebar dengan tinggi dari sebuah Pixel dalam sebuah gambar.



Frame aspect ratio menggambarkan perbandingan lebar dengan tinggi pada dimensi frame dari sebuah gambar.



Sebagai contoh, D1 NTSC memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar dari 1 unit tinggi) dan memiliki pula pixel aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi).




  • Resolusi Spasial dan Frame Size



Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame size, yang menggunakan satuan piksel, misalnya video dengan ukuran frame 640×480 piksel. Dalam dunia video digital, frame size disebut juga dengan resolusi.



Semakin tinggi resolusi gambar maka semakin besar pula informasi yang dimuat, berarti akan semakin besar pula kebutuhan memory untuk membaca informasi tersebut.



Misalnya untuk format PAL D1/DV berukuran 720×576 piksel, format NTSC DV 720×480 piksel dan format PAL VCD/VHS (MPEG-1) berukuran 352×288 piksel sedangkan format NTSC VCD berukuran 320×240 piksel.




  • Level Bit



Level bit atau Bit depth menyatakan jumlah atau banyaknya bit yang disimpan untuk mendeskripsikan warna suatu piksel.



Sebuah gambar yang memiliki 8 bit per piksel dapat menampilkan 256 warna, sedangkan gambar dengan 24 bit dapat menampilkan warna sebanyak 16 juta warna.




  • Laju Bit



Laju bit disebut juga dengan nama laju data. Laju bit menentukan jumlah data yang ditampilkan saat video dimainkan. Laju data ini dinyatakan dalam satuan bps (bit per second).



[perfectpullquote align="full" bordertop="false" cite="" link="" color="" class="" size=""]Laju data berkaitan erat dengan pemakaian dan pemilihan codec (metode kompresi video).[/perfectpullquote]



Beberapa codec menghendaki laju data tertentu, misalnya MPEG-2 yang digunakan dalam format DVD dapat menggunakan laju bit maksimum 9800 kbps atau 9,8 Mbps, sedangkan format VCD hanya mampu menggunakan laju bit 1,15 Mbps.



Kemudian perlu diingat bahwa jika setiap orang punya 1 player video, bayangkan jika seluruh manusia di bumi punya player video dengan cara kerja yang berbeda. Produsen-produsen videopun banyak sekali. Pasti akan kerepotan memutar video yang satu dengan video yang lain. Melihat itu, mulailah muncul kesepakatan-kesepakatan untuk menyamakan konsep standar video.

Serikat Industri Film & Broadcasting (SMPTE, Society of Motion Picture and Television Engineers) di dunia pada tahun 1939 mulai membuat standar penyiaran, yang juga digunakan sebagai standar sistem video. berikut adalah standar sistem video:


  • NTSC (National Television System(s) Comitee)



Adalah kesepakatan sistem video serta sistem penyiaran milik Amerika Serikat. Kemudian sistim ini digunakan oleh beberapa negara bekas jajahan sekutu (Amerika Serikat), seperti Jepang dan Korea Selatan.




  • PAL (Phase Alternation by Line)



Merupakan penemuan orang Jerman bernama Walter Bruch yang bekerja di Telefunken GmBH. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1967. Banyak digunakan oleh negara-negara Eropa, Asia dan Timur Tengah. Pada tahun 1962 TVRI muncul, standar inilah yang digunakan oleh Indonesia.




  • SECAM (Séquentiel Couleur Avec Mémoire)



Sistem ini tidak begitu populer. Digunakan di Brazil dan Perancis. Secara konsep mirip dengan sistem PAL. Karena memang SECAM adalah bawaan Hendry de France dari perusahaan RCA Technologies GmBH, Perancis yang membeli Telefunken.



Pada perkembangannya kemudian standar-standar diatas berkembang dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan jaman pada wilayah (negara) masing-masing. PAL misalnya, berkembang menjadi 2 jenis : M/PAL, N/PAL dan PAL-PLUS. Untuk NTSC berkembang menjadi NTSC 3.58 dan NTSC 4.43. Sedangkan SECAM mengeluarkan format baru (untuk Uni Sovyet) yaitu MESECAM.

Selain itu, format file yang berbeda-beda juga dipengaruhi dari alat perekamnya, atau kamera yang digunakan untuk merekam video tersebut.

Format file video sendiri, adalah sebuah format file video yang membagi file dalam beberapa kategori, tergantung perangkat perekam dan pemutarnya.

Secara garis besar, format video yang berkembang saat ini dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:


  1. Video analog format encoding: NTSC, PAL, SECAM, RF, Composite Video, Component Video, S-Video, dan RGB. 2.

  2. Video analog format kaset: Ampex, VERA (BBC), U-matic, Betamax, Betacam, Betacam SP, VHS, S-VHS, VHS-C, Video 2000, 8mm tape, dan Hi8.

  3. Video digital format kaset: D1, D2, D3, D4, D5, Digital Betacam, Betacam IMX, D-VHS , DV, MiniDV, MicroMV, dan Digital8.

  4. Disk optik format penyimpanan: VCD, DVD, dan LaserDisk.

  5. Video digital terpilih format encoding: CCIR 601, MPEG-2, H.261. H.263. dan H.264



Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa jenis format file video sangat beragam.

Semua terantung dari perangkat perekam yang digunakan untuk merekam video tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari kita ulas satu persatu jenis-jenis format video.


  • ASF (Advance Streaming Format): Format video ini sering digunakan dalam jaringan internet.

  • AVI (Audio Video Interleaved): Adalah format video yang bisa menyesuaikan format audio dengan alat yang digunakan untuk memutar video tersebut.

  • DV (Digital Video): Format video kualitas rumahan ini biasa dihasilkan dari kamera digital.

  • VCD Video: Adalah format video dalam bentuk VCD.

  • DVD Video: Adalah jenis file video dalam format DVD, format ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding VCD.

  • MOV: Adalah salah satu format video untuk player apple Quick time. Format file video ini biasa digunakan dalam pengiriman yang menggunakan jaringan internet.

  • MPEG 1: Jenis format video ini merupakan kelas industri video, dengan kualitas gambar setara VHS serta memiliki kualitas suara atau audio setara dengan CD.

  • MPEG 2: Format video yang memiliki kualitas suara setara dengan CD, dan memiliki kualitas gambar level siaran.

  • MPEG 4 / MP4: Format file video ini sudah lebih bagus dari MPEG 1 dan 2. Karena memiliki kualitas gambar yang jauh lebih bagus, tapi dikemas dalam ukuran file yang lebih kecil.

  • WMV (Window Media Video): Format video yang satu ini merupakan pengembangan dari format

  • SF. File video dalam format ini biasa digunakan untuk pengiriman dalam jaringan internet.

  • 3GPP/3GP (3rd Generation Partnership Project): Format video ini sering sekali digunakan untuk kebutuhan multi media, yang memiliki ukuran lebih kecil dan kualitas gambar dibawah MP4.



Itulah penjelasan tentang pengertian dan jenis format file video, yang digunakan untuk beberapa keperluan dan tergantung dari kebutuhannya.

Masing-masing format video tadi, memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Perbedaan yang paling mencolok biasanya ada pada kualitas gambar dan suara, selain itu juga sangat berbeda dari segi ukuran.

 
Previous Post
Next Post

0 komentar:

"Kalau mau Copy-Paste artikel boleh saja, tapi sumbernya ke blog ini"